
Biasanya Sidney Mohede yang menguasai panggung di kala konser Giving My Best (GMB). Tapi kali ini berbeda. GMB tampil dengan formasi baru.Band Lama Wajah BaruRuang Tennis Indoor (12/6) yang sudah dipadati ribuan pencinta musik rohani bergenre pop disulap gelap. Satu warna hitam. Jelas hitam karena tak ada lampu yang menyala. Gelap tak lama menguasai ruang. Dalam hitungan detik layar besar dari atas panggung menyala. Dari layar satu persatu foto personil GMB ditunjukkan. Dua di antaranya wajah baru. Usai cerita tentang band senior ini bergulir, dari panggung mengepul asap putih. Tabuhan drum, petikan gitar. Campuran suara keyboard dan bass, semunya berirama enerjik. Lincah dan ringan. Ditambah lampu sorot merah, oranye, biru dan hijau menyeruak dan bertubrukan tumpah di panggung. Dari ujung panggung muncul sosok berkaos putih berbalut jaket krem. Melihat sosoknya semua menjerit. Bukan takut tapi kegirangan dengan kehadiran Bams —vokalis terbaru GMB, pengganti Sidney. Yang hadir berteriak dan beradu suara. Histeris untuk lagu, tata panggung dan musik serta datangnya “bintang” baru GMB. Kehadiran Bams dan Joseph S. Djafar pada keyboard sungguh memantapkan kiprah band rohani yang sudah berusia 12 tahun tersebut. Konser dengan formasi baru ini sengaja digelar dalam rangka melepas album ke-11 bertajuk Stand Out. Tetap Fresh“Slamat malam semua!” teriakan pertama Bams begitu memasuki panggung. Ini pula konser perdana Bams pasca bergabung dengan GMB. Beberapa lagu lama dilantunkan vokalis yang juga anak pengacara kondang ini menandai dimulainya konser. Sebut saja lagu Hebat, Kuterpaku, Kupercaya dinyanyikan apik. Gaya panggungnya yang aktraktif tak membuat ia dipandang “lain” oleh para penggemar fanatik GMB yang lekat dengan Sidney. Bams bukan Sidney. Gaya dan suara keduanya tak sama. Bergerak dari sudut panggung ke sudut yang lain. Sesekali menghampiri personil GMB lainnya. Tak jarang ia mencopot mike dan mengajak penonton bernyanyi bersama. Bergerak lincah, sesekali ia mengangkat tangan ke atas, menyembah Sang Khalik. “…siapa?” Tanya Bams sambil mengarahkan mike ke penonton. Antusias penonton berteriak, “Tuhan Yesus!”. Itulah Bams yang membawakan lagu dengan gayanya. Konser bagian pertama, penonton dipuaskan dengan bernyanyi bersama lewat lagu-lagu yang sudah akrab di telinga. Bagian kedua, giliran album Stand Out yang membahana. Terlantunlah lagu Stand out, Badai Berlalu, Arti hidup, Sampai Ke Batas Waktu. Sekali lagi paduan drum, gitar, bas dan keyboard serta perkusi dan dibungkus suara Bams membuat alunan lagu dalam album baru ini begitu baru dan lebih hidup. Satu lagi yang baru, lagu album Badai Berlalu juga dipakai untuk soundtrack film Drop Out yang liriknya diganti dan dinyanyikan dalam bahasa Inggris. Fresh dan lebih hidup kan karya mereka? Latihan untuk konser yang dipersiapkan selama dua minggu ini berakhir damai dan pasti puas bagi penonton. Kurang lebih dua jam 15 lagu telah ditampilkan, maka selesailah aksi GMB —Bams (Vokal), Adi P (perkusi), Amos Cahyadi (drum), Jefri Hermanto (bas), Joseph S. Djafar (keyboard) dan Daniel S (additional guitar), malam itu. Esok masih banyak tugas mereka untuk melayani-Nya. Melayani Yang Agung dan Mulia, seperti salah satu di album terbaru mereka. “Selamat Malam!” Bams menutup konser.
GMB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar